Pak Broto bangkit dari kursi tamu dan menarik tanganku untuk mengikutinya ke taman belakang rumah. Aku merasa seperti seorang koboi yang sedang menunggang kuda.“Oooooohh … yeahhhhhhh …. XXNX Aahhhhh …. “Ohhhh … sukurlah. Namun aku sadar bahwa dengan merelakan tubuhku, aku akan dapat menyelamatkan kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi. Aku membantu membimbing ujung kotol Pak Broto agar tepat sasaran.Sekali dorong, kotol Pak Broto pun menerobos masuk liang sanggamaku. Kakiku kaku menjulur ke atas dan pahaku mengatup. Nikmat sekali …. Pak Broto membuka bibir memekku dan dengan jari-jarinya dia mulai menggosok-gosok itilku dengan lembut. Dengan begitu, memekku menjadi menyembul ke atas dan lebih keras menjepit kotol Pak Broto. Setelah melempar pakaianku ke atas tempat tidur, aku ambil selembar handuk. Enakkk …Pak,” kataku. Dengan mudah kontolnya masuk ke memekku ketika aku menurunkan pantatku.




















