Namun beberapa saat kemudian dokter Supriyati berteriak panjang mengakhiri permainannya. Bokepindo “Baik, Nyah..”, sahut pembantunya mengangguk. Ditelannya pil itu lalu meminum segelas air. Kita sama-sama memiliki beban ingatan yang menyakitkan dengan musuh yang sama”. Dido kini menikmati permainan itu. Satu-persatu di lepasnya kancing baju kerja yang sedari tadi belum dilepasnya itu, ia tersenyum melihat keindahan tubuhnya sendiri. “Huuuh, ooohh, ooohh, aahh, ooohh, nikmat sekali Do, goyang lagi sayang, ooohh, ibu mau keluar sebentar lagi sayang, ooohh, goyang yang keras lagi sayang, ooohh, enaknya penis kamu, ooohh, ibu nggak kuat lagi oooh”, jerit dokter Supriyati. Beberapa menit keadaan menjadi vacum. Bagaimana tidak, seorang pemuda tampan dan perkasa yang berumur jauh di bawahnya memberinya kenikmatan seks bagai seorang ksatria gagah perkasa.




















