aku mau Mas..” jawabnya mesra dan nafasnya mulai memburu.“Meis.. XXNX Kukecup keningnya dan reaksinya, dia diam dan waktu kulihat matanya tertutup.“Meis, aku sayang kamu, Non..” bisikku di depan bibirnya.“Hmm.. sakiitt Maas..” jerit kecilnya.Aku agak kaget dan langsung berhenti bergerak karena meskipun aku sudah tidak tahan ingin penetrasi penuh tetapi aku masih sadar bahwa ini adalah Real Make Love antara aku yang mahasiswa 22 tahun dengan Farah yang anak perawan 15 tahun berdarah Portugis yang amat kusayangi, jadi aku harus sabar dan penuh rasa kasih serta cinta yang lembut.“Oh.. Aku tertawa perlahan sambil memeluknya dengan mesra.“Malu sama siapa sayang? udah sore, non..” aku berkata mengingatkannya juga menyadarkan diriku sendiri sambil menyodorkan CD-ku yang bersih.Dia tersentak dan terlihat pandangan yang lucu waktu matanya melihat CD-ku yang kusodorkan kepadanya.“Buat siapa..?” tanyanya heran.“Ya buat kamu..




















