Fifi kembali bergerak dan berdiri. Sementara tangan kananku mengusap lembut punggungnya. Bokepindo Fifi mengelus punggungku perlahan seolah merasa takut kehilangan kenikmatan yang sudah direguknya. Akhirnya Fifi mulai menggoyangkan pantatnya perlahan. Kudorong perlahan Fifi untuk berbaring di Sofa, Aku terkagum melihat putihnya tubuh yang nyaris tanpa cacat. Fifi kembali bergerak dan berdiri. Saat penis masuk karena bantuan kaki Fifi semakin dalam kurasakan tempat yang dituju. “Eh fi aku mau ke kamar mandi dulu.., bersih- bersih nih…”
Tapi tak kudengar jawaban karena Fifi menunduk di sela pahaku dan kurasakan mulut Fifi kembali beraksi memanjakan penisku dengan lidahnya. Tak lama berselang kembali Fifi berdiri dan duduk disampingku.“De…”, sapanya manja. Setelah itu Fifi mulai melepas mulutnya dari penisku. Aku hanya tersenyum kecut. “Ngomong apaan sih.., serius banget Fi…, apa perlu?”, tanyaku penuh selidik. Fifi mengelus punggungku perlahan seolah




















