aahh..!” hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlakuanku itu. Bokepindo Dan aku melihat sepertinya pamanku tertarik sekali dengannya, karena aku tahu matanya tidak pernah lepas memandang wajah Ayu. Kemudian aku berusaha membuka satu persatu kancing bajunya, lalu kuremas-remas payudara yang masih terbungkus BRA itu. Agak lama kemudian baru ia ngomong, pelan sekali, “Elu tau Ton, sejak kemarin bertemu, kayaknya gua merasa pengen menatap elu terus, ngobrol terus. “Sshh.. Dia sepertinya orang yang berjiwa seniman, pikirku. nikmat sekali lidahmu.., teruss..!”
Setelah bosan dengan payudaranya, lalu kubuka seluruh pakaiannya sampai bugil total. Besoknya saat istirahat makan siang, aku meneleponnya dan bertanya langsung padanya. Kemudian aku pun duduk dan nonton di sampingnya, agak lama kami terdiam menyaksikan film panas itu, sampai akhirnya aku pun buka mulut, “Eh Yu, tadi di telpon elu bilang mau ngomong sesuatu,
>