Beberapa kali aku menelan ludah sendiri memandang keindahan tubuhnya. Apa lagi aku tahu kalau sudah dua minggu ini suaminya berada di luar negeri. Bokepindo Nyonya Wulandari malah tersenyum dan mencium pipi suaminya yang kendur dan berkeriput. Selembar ijazah SMP yang kubawa dari desa, ternyata tidak ada artinya sama sekali di kota ini. Tidurpun di mana saja. Apa lagi mobil. Aku baru menyadari kalau ternyata Nyonya Majikanku itu seorang maniak, yang tidak pernah puas dalam bercinta di atas ranjang.Bukan hanya malam saja. Aku sendiri yang menjemputnya di bandara. Tapi aku tidak pernah memikirkan biayanya. Dan tidak sepeserpun uang yang diberikannya itu aku gunakan. Sekujur tubukku mendadak saja jadi menggeletar seperti terserang demam, ketika dia menghampiri dan langsung melingkarkan kedua tangannya ke leherku. Ternyata rumahnya besar dan megah sekali.




















