bantahnya. Lama kelamaan memek Marlena mulai basah, semakin licin terasa pada gesekkan batang kontolku di belahan memek Marlena, nafsu birahiku semakin tinggi, darahku rasanya mengalir cepat keseluruh tubuhku, seiring dengan degup jantungku yang makin cepat.Masih dalam posisi membelakangiku, aku meminta Marlena membungkukkan badannya ke depan agar aku lebih leluasa menempelkan batang kontolku di tengahtengah selangkangannya. Bokepindo jawab Marlena polos.Aku kembali berdiri dan memeluk Marlena dari belakang, sementara celanaku sudah jatuh melorot ke lantai, sekalian saja kulepas. Aaah..Len..enaaaakbangeet..! Mau pegang nggak? bujukku padanya agar dia bersikap tenang, sambil perlahanlahan aku turunkan celana dalam Marlena. Lena tenang aja..! Aku terangsang Len..abis kamu cantik sekali Len..! ungkapnya, sambil mulai mengusapngusap kontolku, tanpa bimbinganku lagi. Sebentarajaya..Len.. Len..kamu cantik sekali pakai baju itu..! Kamu mau lihat nggak Len..? aku mulai merintih. ungkapku memberanikan diri.




















