Padahal malam ini bukan malam minggu seperti biasanya kami bertemu. XXNX Bibir kemaluannya terasa menempel di batang kemaluanku.“Tuuh, kan! Tanpa sungkan lagi, ia mengeluarkan lolongan penuh kenikmatan ketika rasa enak itu tiba…“Ohhhhh… hhhh…ahhhhhhhh…” jeritnya lepas. Kalau begitu aku suka… emmh.. Gadis itu sudah sampai ke puncak syahwatnya… kini giliran aku. Mau di sini atau di kamarnya…. Aku pun segera terbang ke alam mimpi.Entah jam berapa kami terbangun. Sebuah rahasia yang selama ini dia pendam…“Masukkan punyamu, Bang!” pintanya … “Aku udah gak tahan lagi, sedari tadi aku menahan rasa terhadapmu… jangan sia-siakan malam ini… walau sebentar, aku akan puas….”Gadis itu menggelinjang sekali lagi, membetulkan posisi berbaringnya dan membuka pahanya sedikit lebih lebar agar mudah aku menggelosorkan kemaluanku ke liang senggamanya yang hangat itu.Terasa meluncur dengan lancar memasuki kemaluan gadis itu.




















