Air diguyurkan ke punggung dan bagian bawah badanku. ”Oohh..Ppaakk..mmaassuukkkiinn..Pppaakkk”, pintanya. XXNX Aku mencuci tangan dan mengembalikan sabun padanya. sebuah lonceng menggema di kepala. Seluruh belakang lehernya aku cium dan kecup, begitu juga dua kupingnya dan kubisikkan ”kamu diam saja ya..cup”. Tangan kananku mengambil segayung air, kuguyur ke tubuh depannya. ?”. ”Bbuurrruunnggg Bbbaapppakk jjjuugggaaa”. ”Dddaa
lllammm aajjjaaa Pppaakkkk..oobbaattnyaa mmassihh aaddaa..”, jawab Tina. ”Oh..iya..”, sambil kutatap dia dan Tina tersenyum. Lava kepuasan dirinya mengalir deras, rasanya gurih sedikit manis. Kukecup dan kugigit leher belakangnya. Hanya kebetulan aku belum minum putih, walau telah ada es teh. Kemudian aku sandarkan tubuhnya di bak mandi. Jarak pinggangku dan pantat Tina makin rapat. Kembali air mengguyur tubuh belakangku, sebanyak 3x.
