Aku jadi keranjingan pergi ke klub karaoke itu. Reni mengajakku keluar meninggalkan klub karaoke. Bokepindo “Pelan-pelan, Omm. Jari-jemariku bermain-main dipinggiran daerah rawan itu. Perih…”, rintih Reni tertahan, saat aku mulai kembali mendobrak benteng pagar ayunya untuk yang kedua kalinya. Bahkan tanpa malu-malu lagi meletakkan tangannya di atas pahaku. Aku menurut saja, dan berputar-putar mengelilingi kota Jakarta dengan kijang kreditan yang belum lunas. Dari pernikahan kami kini telah terlahir seorang anak laki-laki yang kini berusia delapan tahun dan seorang anak cantik berusia tiga tahun, pekerjaanku cuma pegawai negeri sipil (PNS) yang kebetulan punya kedudukan dan jabatan yang lumayan.Tapi hampir saja biduk rumah tanggaku dihantam badai. Aku hampir tidak percaya bahwa malam ini aku juga mengambil keperawanan dari gadis yang begitu aku sukai ini. Reni menggeliat sedikit, tapi tidak menolak ketika aku membawanya kembali berbaring
