aja. “Tanggung…please…!”, aku merintih dan memelas. Bokepindo Dan ketika aku keteras depan, Honda Jazz warna silver itu berlalu meninggalkan pekarangan. “Siapa yang melamun, orang lagi …. Selesai mandi, ganti baju, kembali keruang makan. “Hallo…!”, kataku
“Ini tedy yah ?, kak Dewi ada ?”, suara itu terdengar lembut. Aku dan kak Dewi sarapan seperti biasanya, tapi rasanya suasana betul-betul mencekam. Kak Dewi kelihatan protes, tapi protes kak Dewi dibalas dengan lumatan bibir kak Sinta. Beberapa saat kemudian kudengar langkah kaki kak Dewi di tangga menuju kearah kamarku. Mereka saling menatap dan tersenyum. “Ya enak aja. “Tedy…”, kak Dewi tiba-tiba memecahkan keheningan. Cratt cratt…..Aku terkapar diatas tubuh kak Dewi. Nikmat, entah apa yang kini berada didalam pikiranku. Mungkin aku juga ketularan tidak waras, rasanya ada satu gairah yang perlahan bangkit didalam tubuhku.




















