Sekarang begini, semisalnya aku tak bisa kembali normal untuk memuaskanmu, bahkan aku impotensi permanen? Bokepindo Tadi malam kan”, jawabku yang mengerti apa yang dimaksud Tommy.Tommy memang sudah tak bisa dikendalikan. Ada yang aneh dengan Tommy kali ini, dia begitu bernafsu yang tampak pada setiap perlakuannya padaku. Syukur lah, dengan dildo, kebutuhanku akan orgasme menjadi sedikit terpenuhi, walaupun memang rasanya tak senikmat penis sungguhan. penisnya besar”, kataku menuruti kemauan Yudi.Aku pun kemudian memasukkan penis Yudi ke dalam mulutku. Kami pun menghabiskan waktu dengan mengobrol di salah satu cafe di dekat hotel kami menginap. Namun, karena suatu kecelakaan yang menimpa Tommy, ada satu kekurangan dari hidup kami.
