Tiba di sana, Tante Ning rebah duluan di atas ranjang. Jadi, kukira wajar kalau akhirnya affair itu terjadi. Bokepindo Bulat, montok, masih sangat kencang walaupun dia sudah beranak satu. Hanya beberapa menit, puncak klimaks itu kucapai dengan sangat sempurna, “Creeet… crooot… creeet..!”Pada saat hampir bersamaan, tubuh Tante Ning mengejang, pinggulnya terangkat tinggi-tinggi.“Oooorrrrgghh.. Tante Ning kegirangan, mukaku diciuminya dengan gemas. Aku penasaran, apa betul Tante Ning mau memberi kado spesial. Wajahnya semakin dekat, aku jadi semakin tidak berani mengangkat wajah. Nafsuku jadi semakin tidak terkendali. Ketika aku sedang membereskan tas sekolahku di dalam kamar, Tante Ning masuk. Aku belum pernah merasakan surga dunia senikmat itu, maka aku tidak tahan.




















