Aku terus menggodanya dengan menciumi leher dan bahunya. Bokepindo Toh aku juga merasa cocok dengan Martin. Apa yang selama ini kulakukan tidak memberikan kemajuan yang positif. Apa yang selama ini kulakukan tidak memberikan kemajuan yang positif. Dasar hidung belang!” pikirku jengkel.Aku duduk di ranjang menghadap pintu sambil menunggu dia masuk. Lagipula ini masih jam 3 pagi.Setelah setengah jam kami putar-putar kota, akhirnya kami sampai di daerah sekitar rumah Martin. cowok mana yang mau menerima cewek seperti aku! Sungguh berbeda..Setelah terkapar beberapa saat, Martin membopongku ke kamar mandi dan memandikan aku. Kepiawaian Martin merangsang dan memuaskan aku sudah terbukti. Gua ini memang Don Juan Surabaya ya! Pikiran jelek mulai menggangguku.










