Ayo dong, jangan diem aja. XNXX Kugerakkan pinggulku naik turun, mengocok-ngocok kemaluannya yang sedang tegak dengan sempurna itu. Entah mengapa, aku sedikit kecewa mengetahui bahwa besok Novi akan pulang. Lalu dipandangnya wajahku dalam-dalam. Ayo bilang terus kalo kamu suka banget ngentot sama aku. “Iya, mas…” aku menjawab lirih. Akupun merasa nikmat saat kelamin mas Herry bergerak di dalam liang kelaminku. “He-em.” aku hanya mengguman pelan sambil menganggukkan kepala. Ayo bilang terus kalo kamu suka banget ngentot sama aku. “Ahhh… ahh… ahh…” sekitar 3-4 kali kelaminnya menyemprotkan cairan sperma di dalam bibir rahimku. Namun sama seperti tadi, setelah mengucapkannya, rasanya hasratku menjadi semakin tinggi. Otot-ototku menegang, wajahku semakin sayu mendapatkan kenikmatan yang bertubi-tubi ini. “Aaaahhh… masss…” aku terkejut saat tiba-tiba Andi mendorong jari tengah dan jari telunjukku masuk ke dalam kelaminku sendiri yang sudah




















