Membuatnya bibir tebalnya langsung meneteskan darah segar.“Ouuuugghh…ampun pak…”
“JBUK…JBUK…” dua hantaman menyusul, menusuk perut dan ulu hatinya. XXNX “Belum mas…belum…” gelengnya. Namun ketika Ogie hendak membuka celana dalamnya, buru-buru mas Manto mencegahnya.“Eit… sisain celana dalamnya buat biniku ya” potong mas Manto ”…jangan dibuka dulu”
Terbersit sedikit kekecewaan diwajah mesum Ogie. Bibirku menyedot dan mengurut batang penisnya sambil sesekali kukocok perlahan. Sambil masih mengurut penis raksasa yang sudah sangat tegang, mas Manto memberikan isyarat tangan kanannya kepadaku. Sambil menghela nafas panjang, Ogie hanya bisa menurut pasrah, dan membiarkan celana dalam coklat itu membungkus batang selangkangannya.Mengetahui nafsu birahi Ogie yang semakin memuncak, mas Manto tak tinggal diam. Padahal baru beberapa menit tadi ia memuntahkan sperma kentalnya itu, sekarang penis itu sudah kembali mengeras disertai kedutan hebat.




















