Selesai makan kita ke ruang depan lagi dan kebetulan sekali Pak Irfan menawarkan aku untuk melihatlihat koleksi bacaannya.Lalu dia menawarkan diri, Kalau kamu serius, kita ke kamar, yuk. XXNX Terasa keras sekali dan rupanya sudah berdiri sempurna.Mulutnya mulai mengulum kedua puting payudaraku. Lalu aku memancing, Kok, tadi ada yang begituan.Dia bertanya lagi, Yang begituan yang mana. Secara kebetulan pula Mama dan papaku mengizinkan begitu saja. Aku sekedar menjelaskan, Cuma mau tanya pelajaran, Pak. Kamu mau kan?.Langsung kujawab, Okok aja, Pak.. Aku tidak menjawab dan hanya mengedipkan kedua mataku perlahan. Maaf, ya. Penampilanku bisa dibilang lumayan, kulit yang putih kekuningan, bentuk tubuh yang langsing tetapi padat berisi, kaki yang langsing dari paha sampai tungkai, bibir yang cukup sensual, rambut hitam lebat terurai dan wajah yang oval.
