Diriku tidak terknedali lagi, karena nikmat yang membuat kmaluan ku bergetar –getar.“ Papi ? ”, Tanyaku kepada Papi.“ Pake deh sana, main sana biar gak ada yang curiga ”, Papi pun menjawab sambil memberikan kunci mobilnya.“ Makasih ya Pi ”, ujarku sambil mencium pipi Papi.Lalu Aku-pun berpakaian rapih, dan mulai menuju rumah temanku yang kira-kira jaraknya kurang lebih 2Km dari rumahku. XXNX Wajahnya dibenamkan ke atas dadaku. ”, pintaku.“ Sabar sayang. ”, kataku terbata-bata dengan terpaksa.Aku sebenarnya sangat malu mengatakan ini. Setiba disana, aku tersadar ternyata HP-ku tadi tertinggal dikamar Mami dan seingatku HP-ku masih dalam kondisi tersambung dengan pacarku saat Phone Sex tadi, Oh shittt. Kuingin ia pun merasakannya. Tidak lama kemudian Papi yang tadinya berada diluar kamar, kini Papi-pun menghampiriku aku yang saat itu aku masih berada di tempat tidurku,“ Nak…




















