aku tak menghiraukan lagi teriakan Mbak Mifta. Telah menjadi kebiasaanku sepulang sekolah aku harus pergi kesawah untuk mencari sekarung rumput makanan dua ekor kambingku saat masih dikampung, kini aku tinggal di Jakarta bersama budeku. Bokepindo pandanganku turun kebawah perutnya, ramping sekali dan pusarnya indah serta bersih ..apa itu.. Aku hanya tersenyum. Pintu kamar mandinya pun hanya di tutupi dengan handuk, sebagai simbol menandakan kalo didalam kamar mandi ada yg sedang mandi. ” Mbak belum tidur “, tanyaku
” belum Den, habis filmnya bagus, udah beres pe-ernya?” Mbak Mifta balik bertanya seraya ku duduk disampingnya tetapi aku menghadap ke TV sementara ia masih tidur-tiduran. remas batang kemaluanku kubayangkan kalau kemaluanku terjepit diantara selangkangan Mbak Mifta yg berbulu halus itu makin lama kurasakan makin
“nikmat oughh..
>