Kembali darah tercurah membasahi meja. Ia langsung memutuskan Mark saat itu juga setelah melempar kalung pemberiannya ke wajah pemuda itu. XXNX Tiba-tiba jret….takk….!!! Lantai di bawahnya berlapis tegel kuning dengan kisi-kisi pembuangan air di sudutnya.“Ini tempat nyembelih Non” kata pria itu menerangkan.“Nyembelih?” tanya Jill“Eeemmm…motong maksudnya…” pria itu memperagakan gerakan memotong daging, “daging besar dipotong di sini jadi kecil-kecil, hehe gitu maksudnya!”Jill mengangguk-angguk.“Oh iya, Non Jill mau saya bersihin gak sebelum pergi? Bapak masih butuh karyawan gak? Hal yang sama juga dirasakan oleh Jill, ia mendesah keenakan. Memang akhir-akhir ini sering hujan besar bahkan terkadang sampai banjir. Kedua tangan Jill melingkari leher pria itu sementara tangan kokoh Pak Fahri juga mulai mendekap tubuh Jill dan membelai punggungnya.Seiring nafsu yang semakin membuncah, Pak Fahri mulai berani meraba buah dada Jill yang semakin menggelinjang mendapat sentuhan




















