Entah kenapa, Mas Toto belum juga menjamah bagian paling peka dari tubuhku. Bokepindo Sebatang daging keras memanjang sudah mendekati selangkanganku.“Jangan dulu Mas..!” sahutku lirih. Aku hanya tersenyum manja sambil mengibas rambutku. Puluhan kali dia mendorong batang kemaluannya, aku belum merasakan nikmatnya batangan daging memenuhi rongga vaginaku. Puluhan kali dia mendorong batang kemaluannya, aku belum merasakan nikmatnya batangan daging memenuhi rongga vaginaku. Tapi sudahlah.Hari-hari berikutnya, kami masih sering ber-SMS ria. Seluruh badan terasa pegal, mungkin karena permainan semalam yang tidak tuntas. Biarlah, Joko pacarku mengambil sisanya, karena memang aku tidak berharap banyak dari Joko. Tetapi semua itu tidak kuperoleh dari Mas Toto.Tidak seperti yang kuduga, sudah hampir tiga menit Mas Toto belum berhasil menembus keperawananku. “Kamu emang gatek, Lita..” celetuk Toto kakak iparku.
