Langsung aja kukeluarkan mushaf mini yang selalu kubawa. Istighfar membasahi bibirku. Bokepindo setiap kali keluar rumah jangan lupa berdoa mohon keselamatan. Duduk di pojok menunggu kereta Penataran yang akan mengantar kami ke Surabaya. Dasar perokok! Aku kembali dilanda bingung: senang, takut, nikmat, curgia. Bisakah pertemuan kami yang sekejap ini menjadi sebuah ajang berkasih-sayang? lupakan deh cowokmu, sebentar aja. Bagaimana bisa aku melupakannya? Door! Aku kembali dilanda bingung: senang, takut, nikmat, curgia. sebagai jaga-jaga, sebaiknya ikut bela diri. 6. Semoga dari kisah aku ini, pembaca bisa mengambil hikmah dan hidayah. Ada beberapa hal yang memang aku ganti, ada pula yang aku tambahkan berdasarkan apa yang aku rasakan waktu itu. Gue tau elo sebenarnya mau sama gue! udahlah yang, nggak usah boong.
