Tak lupa juga ia menggoyangkan kegelnya untuk makin memanjakanku.”Ughhh… enak banget, mbak.” aku mendengus. Terima kasih, pak. Bokepindo Istriku yang sedang menunggu di rumah pasti resah, aku pulang terlambat tanpa memberi kabar apapun.”Bapak mau pulang ya?” wanita itu bertanya, seperti mengetahui apa yang kupikirkan.”Iya, istri saya pasti sudah menunggu.” begitu jawabku. Bau alami tanpa parfum sebagaimana yang sering dipakai istriku. Kugigit, kujilat dan kupilin-pilin penuh nafsu. Seperti milik perawan saja layaknya. Dengan benda inilah aku dulu menaklukkan puluhan wanita sebelum akhirnya aku takluk pada istriku yang sekarang.Wanita itu terlihat malu-malu saat melihatku sudah telentang telanjang di atas ranjang. Saya sangat menghargainya, pak.” dengan mata berkaca-kaca.”Iya, sama-sama, mbak.” kukira dia akan langsung turun seperti biasanya, tapi ternyata…”Pak,” dia memanggil.”Iya, mbak.” kupandangi wajahnya yang cantik, juga tubuhnya yang sintal.”Emm, boleh saya minta tolong?” tanyanya.”Silahkan, mbak.




















