masih di tempat yg dulu?”“Sekarang sedang meneruskan studi di amerika, baru berangkat satu bulan yg lalu.”
“Oh begitu, baru tahu aqu.”
“Ingin lebih pintar katanya pak.”
“Ya baguslah kalau begitu, kan nantinya juga untuk mesa depan berdua.”“Iya pak.”
Setelah jam istirahat habis semua kembali ke ruangan masing-masing untuk meneruskan kerjaan yg tadi terhenti. XXNX Dua puluh menit lamanya kulaqukan itu dan akhirnya keluar suara dari mulutnya. Aqupun kembali hanyut dgn kerjaanku.Pukul setengah tujuh aqu bermaksud beres-beres karena penat juga kerja terus, tanpa sengaja aqu nengok ke arah pintu ruanganku ternyata Silvi masih ada di mejanya. ehh ..”
Aqu semakin bernapsu mendgn rintihannya dan kumasukkan jariku ke kemaluannya, suaranya semakin menjadi. Dasar, kakiku menginjak sesuatu yg lembek ditanah dan hampir saja terpeleset karena penerangan di depan rumahnya agak kurang. Kembali kulumat bibirnya, lagi, dia membalasnya dgn penuh semangat. ohh




















