Pak Nono pun tidak meneruskannya beliau mencium bibirku dengan lembut sambil berkata, Bapak tidak akan mengambil keperawanan kamu. XXNX Aduhh sakitt ucapku sambil meringis. Aku mengangguk tanpa curiga. Rasanya sarafku akan putus saat lidahnya menjilati leherku. Kami pun mengobrol tanpa canggung lagi. Saat itu hujan turun lumayan deras, aku menunggu tapi mobil angkutan selalu saja penuh dan jalanan pun semakin sepi dan aku sudah basah kuyup tak karuan. Pak Nono mengatakan mungkin putrinya belum kembali dari kuliah. Sperma Pak Nono menyemprot masuk ke mulutku, aku tersedak dan terbatuk-batuk, aku melepaskan penis Pak Nono. Tangan beliau pun masih tetap meremas-remas susuku. Ohhh uuhhhh ohh aku merasakan enak sekaligus geli yang amat sangatdahsyat. ucap beliau sambil menatapku tajam.
