Aku sangat menikmatinya. XXNX Abang mengiyakan. Aku memaksa Abang untuk melakukan malam pertama kami malam itu, semula Abang mengalah dan tidak ingin aku terpaksa karena lelah. Abang mengiyakan. Abang seakan tahu bahwa aku sedang bimbang, maka dia memegang tanganku, dan dibimbingnya tanganku ke kelaminnya. Jika Abang bertanya kepadaku, apakah aku ingin melakukan hubungan seksual di malam pertama atau tidak, aku bingung. Ternyata ciuman bibir begitu menyenangkan sekali. Aku hanya berpikiran bahwa kalaupun itu adalah darah perawanku, aku tidak menyesal karena aku berikan kepada Abang, yang saat itu sudah kuanggap sebagai suami (karena tinggal 5 minggu lagi kami akan menikah). Tidak lupa ia selalu memberikan literatur-literatur tentang oral seks dan menerangkan kepadaku dengan sabar.Suatu saat, setelah aku yakin, aku membiarkan Abang melakukan oral seks kepada diriku. Aku tertarik juga, lagi pula selama ini Abang
