Belinda tidak pergi ke ruang ganti, tapi malah terus duduk di bangku, wajahnya masam, jari-jarinya saling genggam.“Ada apa, Bel?” tanyaku.“Nggak apa-apa…” Dia tidak menatap mataku.Aku punya anak perempuan seumuran dia, jadi aku tahu dia sedang sembunyikan sesuatu. Bokepindo Kubuka baju dan celanaku, sementara dia sendiri melepas celana dalamnya.“Celana dalamnya juga sekalian Om,” pinta Belinda.Kupelorotkan celana dalamku, lalu aku duduk kembali. Berhari-hari, berminggu-minggu kemudian tak ada kontak lagi dari Belinda. Kuturunkan dia di depan rumah kosnya yang terletak di sebelah rumahku sendiri.“Makasih buat hari ini, Om,” katanya.Dan sebelum aku bisa membalas, tahu-tahu dia mengecup bibirku. Soalnya pasti berat banget buat Om.”Belinda betul. Aku bertanya-tanya, apa dia tipe yang kalau sedang stres jadi banyak makan.
