Tapi Wewengko tetap belum juga
selesai, kali ini dibalikkannya tubuh Artika hingga terlentang, lalu
kedua paha Artika diangkat dan disampirkannya ke bahunya kemudian
kembali digenjotnya vagina Artika dengan penisnya sambil memegangi
pantat Artika karana khawatir Artika akan melepaskan penis itu dari
vaginanya. Bokepindo Serentak
semua menjawab setuju. Wanita Papua itu lalu menelanjangi Artika
dan menyuruh Artika berlutut kemudian dia mengguyur tubuh Artika dengan
air, sejenak Artika merasa kedinginan sampai menggigil tapi lama lama
Artika mulai terbiasa.Selesai mandi, Artika kembali dibawa ke dalam rumah. Seorang Artika baginya tidak beda dengan
wanita-wanita lain yaitu sebagai pemuas nafu seksualnya. diam!’ Wewengko membentak. Artika
mencoba bertahan tapi sekali lagi wanita Papua itu memelintir tangan
Artika dan memukul perut Artika. Bibir Artika yang merah segar tidak henti-hentinya
dilumat oleh Wewengko sementara tangan Wewengko tidak berhenti
menggerayangi dan meremas payudara Artika. Dari dialah Artika kemudian tahu kalau akhir-akhir ini gerakan
separatis
OPM makin mengganas meresahkan




















