ya dia, Silvi.“Pak, nanti mlm ada acara gak? Dan sekarang Silvi yg kukenal jauh berbeda dari Silvi yg dulu, dia menjadi orang yg ramah dan selalu tersenyum kepada semua orang dilingkungannya. XXNX Berlanjut terus pergulatan bibir tersebut, kuraba buah dadanya dan kuremas dari luar bajunya. Walaupun gag mau mikirin terus kejadian tersebut tapi aqu tetap merasa kurang enak karena telah menyentuh sesuatu pada badannya walaupun gag sengaja, waktu kutengok ke arah meja kerjanya melalui kaca pintu ruanganku dia juga kelihatannya kepikiran dgn kejadian tersebut, untung waktu masuk kerja masih empat puluh lima menit lagi jadi belum ada orang, seandainya pada waktu itu sudah banyak orang mungkin dia selain merasa kaget juga akan merasa malu. Akhirnya dia berhenti berlaqu seperti itu dan berkata.“Pak, tidurin Silvi ya.”
Tanpa menunggu permintaan itu terulang aqu baringkan badannya diatas
>