Sial! XNXX Aku sangat tidak mengharapkan bertemu dan mendapati kenyataan yang menyakitkan seandainya perasaanku benar, aku sungguh tidak mengharapkan. Lalu cepat-cepat dikenakannya sambil menunduk. Apabila dalam keadaan normal harusnya aku bisa tertidur sekarang. Tampaknya ia tak perduli. Lalu aku pergi ke dapur untuk mencuci muka. “Aya.. “Aku pengen ngobrol.” Ah aku tidak bisa tau apakah aku sedang mabuk atau cemburu yang amat sangat saat itu. uuhh..” aku tak tahan lagi. Lalu sambil terus mengulum lidahnya kudorong perlahan Aya ke belakang. Kuhirup bau wangi rambutnya. Kubelai pipinya lalu kumulai lagi ritual seperti tadi. Biasanya kusimpan untuk iseng. “Aahh.. Kugigit pelan gundukan kecil itu. Sial!
