Susan tak mau kalah. Bokepindo Ia memakai kembali pakaiannya, lalu duduk di pinggir ranjang. Musik yang keras menghentak terdengar timbul tenggelam di telinganya, serasa ada cahaya terang di otaknya. Entah rok tersebut dipakai terlalu ke bawah ataukah tank-top silver-nya yang dikenakan terlalu tinggi sehingga menunjukkan perut dan pinggang yang rata. Hanya saja Ken, yang tadi disebut Boss oleh Jim, ditunjuk secara tidak resmi menjadi semacam “organizer” di kantor tersebut. Susan pun merasakan hal yang sama, mulutnya menggumamkan nama Nick. Kartu nama itu sendiri menjadi semacam lelucon bagi mereka, karena pada prakteknya sehari-hari mereka saling menggantikan tugas temannya yang berhalangan, bahkan si Boss sendiri sering turun ke lapangan bila Jim atau Nick berhalangan. Get inside of me, please O AAAAHhhhhhhhhhhhh,” tiba tiba kedua paha Susan menjepit kepala Nick dengan kuat, tangannya mengepal mencari pegangan
