Selesai menyelesaikan buka komputer aku kembali ke ruang keluarga yang melewati kamar pembantu dan kamar mandi mereka. XXNX Digosoknya punggung, pantat, lalu paha dan kaki sisi belakang. Langsung kuambil segayung air lalu kuguyur ke tubuh depannya. Sabar ya nak..kita liat situasi dulu”, kataku pada sang penis sambil kuelus.Tina lalu membalikkan badan. ”Ooouuggghh..Pppaakkkk..mentok Pppaakk”. 2detik aku dan Tina bertatapan mata karena dia mau kekamar mandi, tidak ada sesuatu, biasa saja. Secara tiba-tiba kuhentikan lalu kubalikkan badannya menghadapku. ”Tttuunnggguu Tttiiinnn..aaakkkuuu jjjuuggggaa..Di dalam apa di llluuaarrr”, tanyaku. Kulihat dengan ujung mata, Tina sedang di kamarnya entah beraktifitas apa. ”Saya yang terima kasih Pak. ”Pintunya nggak ditutup aja Tin ?”, tanyaku. Tina mengulurkan sabun dengan tersenyum. Terasa telah menghangat dan sedikit basah. Aku menutup pintu kaca ruang makan dan melewati kamar mandi Tina.
