Aku merasakan kontolnya makin mengeras, mulutku tidak cukup untuk mengulum kontolnya yang besar dan panjang, hanya sepertiga dari batang kontolnya yang bisa keluar masuk dalam mulutku.Setelah kontolnya mengeras aku mulai mengangkangi dia, dan dengan perlahan kepala kontolnya kuoles-oleskan di bibir memekku, aku dan dia merinding kegelian. XXNX Jam menunjukkan pukul 18.30, tiba-tiba aku mendapat telpon dari seorang. Keadaanku sekarang hanya tinggal mengenakan CD saja. Ketika kita berjabatan tangan dia memuji aku cantik, bikin aku tersipu malu aja nih. Aku merasakan kontolnya semakin melesak dalam di lubang memekku. tubuh kami sama2 menggelepar saat kami berdua meraih kepuasan. Aku jadi heran kenapa dia memandangiku sampai segitunya. ssssrrrrrrr…… sssrrrrrr…… memekku menyemprotkan cairan kenikmatan.“Oouuughhh…aku keluaaaarrr…aaahhhh….” erangku. Dari logatnya sih kayaknya bukan orang sini, kayanya sehari-harinya dia terbiasa ngomong bahasa sono.




















