Maria” Erik melemparkan senyum yang berbeda dari kemarin. Apa kau kenal dengan anak ini?”, tanyanya. Bokepindo Maria. Hari itu, aku mulai merasa bosan di rumah dan Erik belum pulang dari kantor. “Tidak”, Erik masih memandangiku sambil memegang mukaku, seolah-olah aku tidak bernyawa. Erik bergeser ke sampingku. Erik bergeser ke sampingku. Aku hanya bisa terdiam terpaku. Tapi, dia juga bersikap disiplin. Aku pun menunggunya untuk pulang sambil bermain Play Station di kamarku. Erik melepaskan kemejanya dan celananya, masih memandangiku. “Halo.. Teriakan kepuasan dari wanita itu pun membahana di seluruh ruangan. Tapi, di depan kamar Erik aku berhenti. Dan itu sudah lebih dari cukup bagiku. “Ya Erik..aku adalah milikmu. Saat dia melewati barisan anak-anak yang lain, dia tiba-tiba berhenti tepat di depanku. “Erik sudah pulang!!”, pikirku senang.Aku pun berlari keluar kamar untuk menyambutnya.












