Mulutku basah berjimbuhan oleh cairan kental berbau amis itu, begitu pula baju kurungku. Bokepindo Mulut Pak Tommy dengan rakus menggigit leherku yang masih tertutup pakaian warna krem itu, hingga nampak basah bekas gigitan. Kurasakan vaginaku semakin basah, baik oleh air liur Pak Tommy maupun cairan cinta yang keluar dari dalam vaginaku.“Ohhhhhh…. Kamu bilang mau angsur hutang kamu, tapi sampai sekarang, sudah tiga bulan, kamu sama sekali belum angsur. Klitorisku tak luput dari jilatan dan gigitan lembutnya. Salah satu tangan Pak Tommy menuntun benda keras itu agar menggesek-gesek dengan belahan vaginaku yang tertutup celana dalam itu.“Ohhhhh….” walau aku berusaha mengingkarinya, tak dapat kupungkiri bahwa sensasi gatal di vaginaku mulai kurasakan.Aku pun mulai merasa lemas dan birahi. Pak Muklis memelukku dari belakang. Untuk apa aku menikah lagi kalau hanya untuk bercerai lagi. Dihadapanku kini sebatang




















