Setelah siap dengan kostum eksibku aku menembus gerimis dengan mio pink kesayanganku. XXNX Setelah berpakaian lengkap akupun pulang dengan jas hujan pinjaman. Mmmmmmmmmpppppppp., gak sadar Ahmad mengamatiku entah berapa lama. Yes berhasil dalam hati. Sial bandot tua ini. Hoby memamerkan tubuh, eksibisionis, dan segala macam julukannya. Wah makasi pak., tapi saya bukan cewek murahan lo hanya karna saya gak sengaja berdandan gini (padahal sengaja), tegasku. Kalo baju ganti sih saya bawa di bagasi, mampus lo kena perangkap gue. Rumahku emang gak jauh dari toko, sekitar 2 KM. Yah tapi gak semontok dan seputih itu, tetek eh susu eh apalah namanya, punya mbak bagus montok seksi, ya gak pak Abdul?, kata si Ahmad. Kulirik lewat spion ternyata motor mereka mati karna gugup. Mmmmm.. aku maju mendekatinya dan menjepit tongkolnya di tetekku. kataku sambil menegakkan
