“Terima kasih Urip, elo emang hebat..”
“iya nih, Jenn, gue minta maaf jadi telanjur begini..”“Gak Papa kok, gue juga senang..” Kami mengobrol sebentar namun tangannya masih menyentuh nyentuh batangku. XXNX jangan buat gue tersiksa.. “Ayo, Urip.. Tapi sungguh, aku tidak merusaknya karena aku mengenalnya dengan cara baik baik dan dia tetap virgin sampai akhirnya menikah.“Stereotip saja, berbanding lurus dengan keramahan dan perhatiannya” katanya lagi dengan senyum yang genit. iseng dalam arti awalnya cuma ingin memastikan bahwa ilmu marketing ternyata bisa diterapkan dalam mencari apapaun termasuk teman cewek. Tapi sungguh, aku tidak merusaknya karena aku mengenalnya dengan cara baik baik dan dia tetap virgin sampai akhirnya menikah.“Stereotip saja, berbanding lurus dengan keramahan dan perhatiannya” katanya lagi dengan senyum yang genit. ia mengangguk dan perlahan aku putar posisi menjadi 69. “Kemari dengan siapa?” kataku menyelidik
“Sendiri.., kenapa,
>