Lelaki itu tersenyum kecil dan menggeleng gelengkan kepala.Sesaat Fachdat menyulut sebatang rokok lagi. XXNX Sakit sakit enak masih terasa ditubuh Nita ketika itu. Tepat hari kedelapan, di tengah malam buta, jam dinding berdentang tiga kali ia terjaga dari tidurnya, terasa olehnya ingin membuang air seni, maka ia cepat cepat bergegas menuju kekamar mandi. ulang Nita lembut tanpa malu malu. Sekalipun demikian, Sekalipun hatinya penuh debuyang berwarna kelabu, Nita adalah tetap istrinya. Kembali ia meneguk air liurnya. sahut bapak tua itu dan langsung membukakan pintu yang tak terkunci itu. Air syurganya benar benar telah menyirami birahinya. Tunggu saja didalam. Seketika ia mengernyitkan alis mata.Kok kamu muram, Nit…? Ditariknya dan desisnya terdengar membangkitkan rasa birahi bagi siapa yang mendengarnya. Kalau begitu, punya Fahdat pasti panjang dan besar..? pikirnya dalam hati.Kamu ini sedari dahulu senangnya bicara
