Merasakannya, aku membuka lenganku, mengundangnya untuk menikmati ketiakku. “Soal kamu sama Budi bikin aku horny. XXNX Lalu Timo menggenggam kontolku, menjilatinya. Mungkin aku kurang pe- de membayangkan berjalan berdua dengannya. Dan Edwin memberi tahu jawabannya. “Timo udah berapa hari ngga mandi?” tanyaku. Dan kemudian aku berganti mencium Timo. Seusainya, aku mencium Budi dan perlahan menarik lepas kontolku. “Gile!” “Lu main sama paman elu?” “Anjrit!” “Ga salah lu?” “Ada buanyak cowo lain, ada Timo—lu desperate apa?” “Edwin!” seruku. Aku dan Budi tertawa melihatnya. Melihat kita berdua, Budi kembali ke dalam kamar, menutup pintu.Aku bergegas melepas tanganku dari Timo dan berdiri hendak menyusul Budi, tapi Timo menghentikanku. Cukup sudah aku ditunggangi, pikirku, sekarang giliranku yang beraksi. “Gile!” “Lu main sama paman elu?” “Anjrit!” “Ga salah lu?” “Ada buanyak cowo lain, ada Timo—lu desperate apa?” “Edwin!”
