Baru pulang sekolah ya?” “Iya, mas. Ngobrol dengannya benar- benar mengasyikkan. XXNX Disembunyikannya wajahnya yang terlihat semakin menikmati perkosaan ini. “Dian, ngapain kok di depan rumah aja? Dian terpekik dan mendorongku, tapi aku tarik dan perketat pelukanku. Hingga akhirnya tubuhnya mengejang, dan kurasakan vagnya menggenggan kuat batangku. Mau ke rumah teman tapi hujan deras” Jawabnya sambil memandangku. Aku masih perawan, mas.” Bisiknya sambil sesenggukan. Pikiran nakal dan bayangan tubuh indah yang sedang mandi di kamar mandi depan terus membayangi otakku. Kubuka zipper jaket yang dikenakannya, dan menyingkap kaos yang menutupi dadanya. Kusetubuhi Dian berkali- kali sampai fajar menjelang. Sekilas terbersit di pikiranku, ada kemungkinan Dian akan menanggalkan underwearnya dan hanya mengenakan pakaian yang aku berikan. Dan tangannya pun menggapai-gapai dan mencengkeram erat sofa lalu memeluk kepalaku yang sedang mengulum dan jilati putingnya.




















