Aku temukan beberapa benda semacam balon karet mainan anak dengan ring-ring karet yang melingkar disamping beberapa remasan kertas tissue.Aku belum pernah melihat kondom, tetapi aku tahu yang dimaksud. XXNX Kondom-kondom itu berwarna putih transparan sehingga isinya nampak membayang. ada bingkisan plastik kecil bergaris dengan warna kebiruan. Spermaku semakin mendesak ingin keluar. Gumpalan demi gumpalan sperma Oom Bonny kembali meleleh dalam mulutku, mengaliri tenggorokanku. Aku kini menunggu larutnya keringat yang asem dari celana dalamnya untuk larut ke ludahku. Aku juga membayangkan bau celana dalamnya, asin keringatnya. Yang kurasakan kini spermaku yang merembet mendekati pintunya.. Aku bayangkan lendir-lendir kewanitaan Tante Indri nempel pada dinding luar kondom itu. Aku masukkan jari-jariku untuk menjepit keluar satu kondom yang bisa kuraih. Kutaruh kondom itu di atasnya. Aku tinggal punya satu kesempatan.Aku bergegas ke halaman depan rumah.




















