“Mau yan, tapi pelan-pelan ya” jawab rara.Akhirnya Aku tempatkan tubuhku diatas tubuhnya lagi. Dari awal kuliah sampe selesai rambut Rara yang hitam legam itu selalu panjang. XNXX Bukannya kamu di jakarta ? “Mau bilang apa coba aku sama keluargaku Yan, aku malu banget” lanjut Rara menangis.“Ya mo gimana lagi Ra, masalahnya emang berat banget” kataku kemudian memeluk dia. “Disini ?” kataku sambil menunjuk pipinya, kemudian aku mengecup pipi yang merona merah itu. “OK deh, kalo kamu lagi gak pengen ngomongin, aku gak bakal nanya lagi” jawabku.Sesampainya dirumahku, ternyata Rara gak ada persiapan apa-apa untuk pergi ke bandung, dia cuma membawa tas kecil yang berisi dompet dan peralatan kosmetik. Perkataan Rara seperti menghapus keraguanku entah kemana. Aku dan Rara beberapa kali mengulangi persetubuhan kami disela-sela aku dan Rara jalan-jalan di Bandung, atau lebih tepatnya
