terpaan angin dingin membuat Vina tersadar dari pingsannya, namun tubuhnya masih terasa lemas , ia mersakan bahwa seseorang tengah menggendongnya membawanya ke suatu tempat. Vina mencoba berteriak dan berontak, namun tak ada suara yg keluar dan tubuhnya tetap tak bisa digerakan. XXNX malam semakin larut , Vina merasakan hembusan nafas dingin di telinganya, dan suara berbisik
“i want you……”
dan kemudian Vina merasakan seseorang menciumi lehernya. jari jarinya kembali bermain di vaginanya , kejadian jadi justru makin membuat dia semakin horny, dia merintih penuh kenikmatan , sambil memejamkan matanya. “oooohh…..ahhhhh….”
“yaah…ahhh…ss..hh”
Vina akhirnya dapat membuka matanya saat bibirnya dicium dan dikulum seseorang, namun ia tak melihat siapapun disana. dia mengeluarkan nafas panjang , saat jari jarinya meluncur pelan di bibir vaginanya, sesekali ia merintih perlahan. apa maksudnya…apakah…tapi Vina terlalu lelah untuk berpikir. Vina merasa pusing, sulit bernafas
