Makin lama tusukanku makin dalam. Bokepindo Tanganku mulai nakal mencari selangkangan Naralita. “Mas, belum pernah aku melihat penis sebesar dan sepanjang ini.”
“Sekarang kamu melihatnya, memegangnya dan menikmatinya.”
“Alangkah bahagianya MBak Tari.”
“Makanya kamu pengin seperti dia, kan?”
Naralita langsung menarik penisku. Namun Naralita tampaknya ingin main kasar. Aku semula ragu menyambut keliaran Naralita. Siksa.. Pergerakan konstan itu kupertahankan cukup lama. Naralita melenguh sedikit kemudian sedikit memiringkan tubuhnya ke arahku. Naralita pasrah dan tidak sebuas tadi.Ia menikmati irama keluar masuk di liang kemaluannya yang mulai basah dan mengalirkan cairan pelicin. Paksa, siksa aku. Kamu amat perkasa.”
“Kamu juga liar.”Naralita memang sering berhubungan dengan laki-laki. Lidahnya dipermainkan cepat dan menari lincah dalam rongga mulutku. “Ada apa, Naralita?”
“Mas..
>