Tangan Bu Anis memegang erat-erat kepalaku dan menekan ke selangkangannya solah-olah mempersilahkan diriku untuk menelan barang berharga miliknya. Bokepindo Setelah sampai di tenda Bu Anis tampak berbicara serius sambil duduk diatas tikar dengan Pak Budi. Hari semakin sore aku sedang bersantai di tenda pembina sambil mengawasi anak-anak terlihat dari kejauhan sebuah mobil kijang berhenti dan turun seorang wanita paruh baya. Memang aku sengaja. Tapi hasratku untuk bertindak lebih jauh semakin berkecamuk. Tampak dia memelorotkan celana panjangnya kemudian CDnya lalu berjongkok. lakukan lagi” Aku berkata kepadanya. Untuk wajah memang aku nggak jelek-jelek amat malah terbilang agak cakep itu kata temen-temenku. Setelah acara pagi selesai aku beres-beres pekerjaan yang lain yang masih harus aku kerjakan. mu.. Dan kini terpampang didepanku tubuh sintal yang aku angan-angankan.




















