Aku sedikit membungkuk agar dapat mengecup pergelangan kakinya. XXNX Menekan dan menggerak-gerakkan kepalaku sekehendak hatinya.“Jhony, julurkan lidahmuu! Telapak kakinya menghentak-hentak di bahu dan kepalaku. Ia berasal dari sebuah perusahaan konsultan keuangan.Usianya kutaksir sekitar 25 hingga 30 tahun. Ia berusaha manahan tawanya.“Dan aku yang menentukan di bagian mana saja yang harus kau cium, OK?”“Deal, my lady!”“I like it!” kata Mbak Lia sambil bangkit dari sofa.Ia melangkah ke mejanya lalu menarik kursinya hingga ke luar dari kolong mejanya yang besar. Hanya sedikit udara yang dapat kuhirup, sesak tetapi menyenangkan. Menawan. Hadiah yang dapat menyejukkan kerongkonganku yang kering. Kucium lipatan di belakang lututnya. Sangat kontras dengan pahanya yang berwarna gading.Aku merinding. Ooh.. Lalu aku menengadah. Sebagai Accounting Manager, tentu selalu ada pembicaraan-pembicaraan ‘privacy’ yang lebih nyaman dilakukan di ruang kerjanya daripada di ruang rapat.Aku merasa beruntung




















