Sayu. XXNX Sepasang bibir yang di bagian atasnya dihiasi tonjolan daging pembungkus clit yang berwarna pink. Mengelus-elus pergelangan kakinya. Menawan. Kami saling menatap. Pada saat itulah aku mendapat kesempatan memandang hingga ke pangkal pahanya. Bila kedua lututnya rapat kembali, lirikanku berpindah ke betisnya. Kebasahan yang dikelilingi rambut-rambut ikal yang menyelip dari kiri kanan G-stringnya. Sebagai atasan, sebelumnya kupanggil “Bu”, walau usiaku sendiri 10 tahun di atasnya. Membenamkan wajahku di vaginanya. Tak lama kemudian, jari tangannya menengadahkan daguku. Aku tak peduli walaupun ada nada perintah di setiap kalimat yang diucapkannya. Sebagai Accounting Manager, tentu selalu ada pembicaraan-pembicaraan ‘privacy’ yang lebih nyaman dilakukan di ruang kerjanya daripada di ruang rapat.Aku merasa beruntung bila dipanggil Mbak Lia untuk membahas cash flow keuangan di kursi sofa itu.




















