Sebelum dia pulang, masih sempat ia memberikan sepucuk surat padaku yang isinya,Den Toni yang baik,Maafkan saya ya, karena saya diam-diam merahasiakan bahwa selama ini saya sering gelisah sendiri. Karena aku tak ingin membuka rahasiaku sendiri.Walaupun cuma seorang pembantu, Mbak Ning meninggalkan kesan yang mendalam di hatiku. XXNX Lalu pura-pura serius ke pelajaran. Menghampiri meja kerja ibu tiriku dan berdiri di belakang kursinya.Perlu bantuan, Mam? Dan…suatu kenyataan mendebarkan kutemukan. Terasa sekali bedanya!Ton… Mama menoleh lagi ke arahku, Kamu kok lain dari biasanya?Aku tidak menjawab. Boleh kan? Sambil memandangku dengan senyum manis. Tapi aku tak punya gairah untuk mencari pacar. Itu adalah kamar mandi keluarga. Dia sering bilang, Buat apa aku punya anak? Karena kita tidak mungkin terus-terusan begini.Terimakasih buat semua yang sudah saya dapatkan. dengan tegas kujawab, Belum. Tapi yang jelas ia memperlakukanku sebagai
