“Endang ingin agar Anton yang berjalan di sepanjang karpet itu. XNXX Aku pikir aku sedang bermimpi dan aku ingin terbangun agar aku bisa segera melakukan masturbasi dan mengeluarkan bayangan ini dari pikiranku. Aku bilang padanya bahwa dia sudah membuat keputusan yang benar dan kamu akan memahami itu.”
Aku tidak ingin membuat masalah, dan aku bisa lihat aku tidak akan berusaha melewati sang penjaga pintu, maka kuanggukkan kepalaku dan berbalik. Atau Endang, mungkin.” dia tertawa genit. Pelanlah agar kita dapat keluar bersama.”
Aku memenuhi harapannya. “Katakan kamu ingin Ayahmu bagaimana, Sayang.”
“Ohh Tuhan. “Aku mencintaimu, Endang. Adik dan Ayahku tersayang.”
Lalu aku menutup mataku dan merasakan mulut indah lembutnya, memeras sperma terakhir keluar dari tubuhku.,,,,,,,,,,,,,,,,, Ingin mendoakan keberuntungannya. Tapi ini bukan sebuah mimpi. Gaunnya tersingkap hingga di atas lututnya, suaranya menggesek maju mundur menyelimuti detak jantungku yang terus
