Gue merasakan nikmat di sekujur urat-uratku. XXNX Gelombang dahsyat nafsuku telah melanda dan
menghanyutkan Gue. Cairan birahiku tumpah ruah membasah dab membusa mengikuti batang
kontol yang masih semakin kencang menusukki nonokku. Sementara itu Donny menarik tubuhku agar
kepalGue bisa menciumi dan mengisap kontolnya. Olla tertawa senang sambil menjawab, “Nyindir, ya. Memangnya kerajinan tanduk dari Pucang (sebuah desa di utara Magelang yang menjadi pusat kerajinan dari tanduk kerbau) itu serasa getuk kesukaanmu itu. Dan tanganku meraih
kepalanya serta mengelusi rambutnya. Tapi jangan cari yang ‘enggak-enggak’, ya..”, Gue tawarkan
makan siang pada mereka. Dan kulihat mata Donny terus menunjukkan minatnya pada bagian-bagian tubuhku yang masih mulus
ini. “Memangnya pinter dengan sendirinya?”, lanjutku yang kepingin terjebak lagi.
